Kamis, 27 Juni 2013

Kasihku (barangkali ini)

kasihku,
seanggun senyummu
mengantarku ke jalan terjal
menuju jenjang buah bibirmu
menyatukan matahari

kasihku,
sebening matamu
memberiku seteguk matahari
dengan khas wanginya dipagi hari
menelanjangi embun dalam pertapa sunyi,

kasihku,
seluas dadamu
meletakkanku pada ruas detak jantungmu
sepanjang tanahku
atau ke benua benua barangkali,
menelusuri pulau pulau
dari pulau kiri smpai pulau kirana

kasihku,
selaksa kasihmu dalam kisah almasih
maryam dalam tanah jeruji
ibrahim dan ismail dalam ikrar suci
itulah barangkali,
karena kasihku tak terbilang waktu
sesungguhnya kasihku, adalah tanah yang terus kau airi
dalam musim kemarau dan semiku..



by "Kunang-kunang Senja" 
28 Juni 2013

Jumat, 21 Juni 2013

Elegi Ni

Hujan ini takkan berhenti mencatat sejarah
Hingga aku benar-benar berlabuh di danau matamu yang asmara
Dayunglah sampan resahmu ke muara kesetiaan
Bangunlah kuil di dadamu
Agar purnama bisa mendekap lebih lekat
Satukanlah purnama yang hampir sempurna
Biarkan aku menjadi bintang di langit hatimu
Tak usah kau sebut siapa-siapa
Sebab ia tak bernama
Seperti jejak langkahmu yang tertanam dalam rahim waktu.



21 Juni 2013
By "Kunang-kunang Senja"

Angka Dalam Duka

Satu adalah aku yang terkapar bersama waktu
Dua adalah aku yang terluka
Tiga adalah aku yang nista
Empat adalah aku yang tak lagi punya hibat
Lima adalah aku yang tak lagi purnama
Enam adalah aku yang terbenam
Tujuh adalah aku yang luruh
Delapan adalah aku yang tak lagi punya elan
Sembilan adalah aku yang tak lagi punya harapan
Sepuluh adalah aku yg rapuh
: karenamu..



14 Juni 2013
By "Kunang-Kunang Senja"

Hujan dan Geriap Rindu


Ni, disini hujan,
Apakah kau dengar?
Tapi sepertinya belum turun.
Ni, ada tangis dari gerimis yang mulai tercium pagi.
Begitu wangi,
sesekali ingin menjadi segalanya pada pagi ini.
Pada ketiadaan.
Pada tanah dimana rindu mulai menjamah.
Coba kau lihat, Ni
hujan dan rindu tak pernah mendahului
apalagi membelakangi, katamu
mereka saling akrab menemani sepi
bahkan ketika waktu mulai letih
hujan dengan segera singgah dan mentasbihi
dan ketika segalanya nyaris tiada
rindu segera merapalkan do'a do'a
sementara engkau, cukup mengamininya,
Ni, disini msih hujan,
apakah kau dengar?


15 Juni 2013
By "Kunang-kunang Senja"

Jumat, 14 Juni 2013

Selaksa Jingga

entah harus kusebut apalagi petang ini,
yang harumnya mengantarku ke lembah tak terpahami
dan seperti bertukas nafas, engkau dan aku sama terpaku.
Tapi aku sadar satu hal,
ada yang terpenggal sebelum matahari kau tinggalkan
dan gerimis itu mulai menepi disuatu pagi
entah malammu?
Seharusnya kau mengerti dan lebih dulu kau tahu,
cahaya itu, matahari yang terus berjalan memunggungi setiap penglihatan,
kalau saja kau lebih awal datang,
dan mempersembahkan mawar bersama harumnya
mungkin jalan itu akan lebih semerbak
dari jalan setapak dan kutemukan embun bersama tetesnya,
yang mungkin jatuh di tempat lain.

by "kunang-kunang senja"
14 Juni 2013

Minggu, 09 Juni 2013

Puisi Sederhana Untuk Engkau Yang Purnama

ini yang kau minta,
hujan dengan geriap angin
menapaki tiap jalan
mengalungkan angan pada sepasang mata yang perlahan tertusuk tetesnya
ini yang kau minta,
hujan dengan tetes yang terkembang dan sunyi yang mulai menepi
aku seperti engkau, terpukau pada hujan
ya, hanya pada hujan
dan kesekian purnama bersama
sekian musim menjelma
sekian gerhana kita cipta
sekian kemarau menghalau
engkau dinasti tak berdimensi
aku diksi seucap puisi
dan selain itu tak ada lagi, selain rindu..



by: "kunang-kunang senja"
08 Juni 2013